Thursday, November 4, 2010

ARTIKEL 9 : Konsep Seni

Pengertian Seni
Seni sebagai salah satu unsur budaya manusia keberadaannya telah mengalami perkembangan dalam kurun waktu yang sangat panjang. Dimulai dari bentuk seni yang sederhana di zaman prasejarah hingga mencapai bentuk yang lebih kompleks di zaman modern sekarang ini. Istilah seni dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti permintaan atau pencarian. Kata Art (Inggris) bermakna kemahiran, art (s) dapat diartikan sebagai kegiatan atau hasil pernyataan perasaan keindahan manusia (Sofyan Salam, 2001).
Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda cilpa berarti pewarnaan, arti ini kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya apa yang sekarang disebut seniman. Saat itu belum ada pembedaan antara seniman dan tukang. Pemahaman seni sebagai ekspresi pribadi belum ada dan seni merupakan ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif. Pemahaman ini pada kenyataannya tidak hanya terdapat di India dan Indonesia saja, tetapi juga terdapat di Barat pada masa lampau.

Istilah seni yang disepadankan dengan kata art dalam bahasa Inggris berawal dari, istilah-istilah dalam bahasa Latin pada abad pertengahan ars, artes, dan artista. Ars berarti teknik atau craftsmanship, yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam mengerjakan sesuatu; adapun artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki ketangkasan atau kemahiran; sedangkan artista adalah anggota yang ada di dalam kelompok-kelompok itu. Dengan demikian kata artista kiranya dapat dipersamakan dengan cilpa yang berasal dari bahasa Sanskerta.
Kata ars inilah yang kemudian berkembang menjadi l'arte (Italia), l'art (Perancis), elarte (Spanyol), dan art (Inggris), dan bersamaan dengan itu artinyapun berkembangan sedikit demi sedikit kearah pengertiannya seni ini. Walaupun demikian, di Eropa ada juga istilah-istilah lain yang berhubungan dengan seni, orang Jerman menyebut seni dengan die Kunst dan orang Belanda dengan Kunst, yang berasal dari akar kata yang lain walaupun dengan pengertian yang sama. Bahasa Jerman juga mengenal istilah die Art, yang berarti cara, jalan, atau modus, yang juga dapat dikembalikan kepada asal mula pengertian dan kegiatan seni, tetapi demikian die Kunst-lah yang digunakan untuk istilah kegiatan yang berhubungan dengan seni.
 
Karya Seni: Lukisan Anak

   Saat ini, seni sebagai segala bentuk yang memiliki nilai keindahan adalah pengertian yang dipahamai oleh masyarakat pada umumnya. Pengertian umum tersebut diantaranya seperti yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, seni diartikan sebagai keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dan sebagainya) (Depdikbud, 1989:816). Bentuk-bentuk (karya seni) yang memiliki nilai keindahan tersebut diyakini memberikan kenikmatan dan kepuasan terhadap jasmani-rohani, pencipta (kreator) ataupun penikmatnya (apresiator). Kesenian tradisional kita, gamelan misalnya, dikatakan sebagai paduan suara (nada) yang indah yang mengenakkan telinga (pendengaran). Hiasan berupa ukiran yang menempel pada dinding ruangan memberikan kesemarakan pandangan mata. Tarian daerah yang lembut dan gemulai juga menyejukkan rasa, setelah kita menikmati dan menghayatinya.
 
Karya Seni: Lukisan Anak

Pada kenyataannya istilah seni adalah segala bentuk yang memiliki nilai keindahan tidak selamanya bertahan sebagai satu-satunya definisi. Dalam seni kontemporer (termasuk seni modern) yang dihasilkan seniman tidak hanya karya yang indah, tetapi juga karya yang dianggap tidak indah dan tidak menyenangkan. Banyak karya seni kini yang hadir justru “tidak menyenangkan”, tetapi menunjukkan berbagai persoalan yang rumit (sebagai problem kehidupan).
Seni adalah hasil atau proses kerja dan gagasan manusia yang melibatkan kemampuan terampil, kreatif, kepekaan indera, kepekaan hati dan pikir untuk menghasilkan suatu karya yang memiliki kesan indah, selaras, bernilai seni dan lainnya. Dalam penciptaan suatu kerja seni yang dilakukan oleh para seniman dibutuhkan kemampuan terampil kreatif secara khusus sesuai jenis karya seni yang dibuatnya.
Dalam pengertian seni di atas terkait dengan faktor keberadaan manusia, pribadi. Seniman dan lingkungannya sebagai tempat yang bisa berpengaruh terhadap karya seni yang diciptakannya. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan karakteristik antara karya seni buatan anak-anak dengan karya seni ciptaan orang dewasa, dan adanya perbedaan norma nilai seni dan keindahan pada seni tradisional dengan seni modern.
Keberadaan karya seni tersebut menunjukkan bahwa seni memiliki pengertian yang beragam.

ARTIKEL 8 : Seni Drama Dan Tari - Wayang kulit indonesia

Wayang kulit adalah salah satu dari kebudayaan yang dimiliki Indonesia,yang berasal dari jawa.wayang kulit sebagai salah satu peninggalan atau warisan leluhur khususnya dari keraton Yogyakarta.Wayang kulit merupakan cerita dari Ramayana dan Mahabhrata. Dunia seni pergelaran wayang kulit gaya Jawa Timuran belum banyak menarik minat peneliti sastra dan kesenian di Indonesia karena dianggap sebagai seni daerah Pesisiran yang diasumsikan kurang menarik dibandingkan dengan dunia kesenian di lingkup keraton (Yogyakarta dan Surakarta). Seni pedalangan dan pergelaran wayang kulit gaya Jawa Timuran merupakan sebuah dunia seni pertunjukan rakyat yang tidak banyak mendapat campur tangan kepentingan keraton dari berbagai aspek sosial, politik, kultural, dan aspek-aspek pragmatik lainnya. Ia tumbuh alami di desa-desa pewaris dan pelestari tradisinya sesuai dengan dinamika dan tataran pengetahuannya.

Tokoh Semar dalam kehidupan seni pergelaran wayang kulit gaya Jawa Timuran memiliki kedudukan dan fungsi yang penting dan agak berbeda dibandingkan perannya dalam dunia pergelaran wayang Jawa Tengahan dan Yogyakarta. Melalui tokoh Semar, kiranya dapat dipahami bagaimana konstruk sebuah lakon dipergelarkan dan bagaimana lakon diberi makna atau dikomunikasikan kepada publik. Sebaliknya, publik menghayati dan menangkap pesan lakon melalui peran tokoh Semar.

Gendeng adalah nama sebuah dusun kerajinan ukir pembuatan wayang kulit yang sampai sekarang terus mempertahankan keberadaan wayang kulit yang bisa dibeli di penjual wayang khususnya wayang kulit gaya Yogyakarta. Di sana akan ditemukan tenaga-tenaga terampil dan terasah dalam pembuatan wayang kulit yang juga bisa ditemukan lewat penjual wayang kulit. Ada sekitar 50 perajin di puppet shop yang aktif dalam bidang tatah sungging kulit yang terkumpul hampir di sepuluh sanggar.

Dekatnya sentra ukir kulit Gendeng dari Yogyakarta atau puppet shop, sekitar 8 km arah selatan yang melewati jalur utama kota Bantul dan desa wisata Kasongan akan memudahkan para wisatawan menuju ke lokasi. Wisatawan yang datang akan menjumpai berbagai bentuk dan model wayang kulit di puppet crafts dan melihat proses pembuatan wayang yang masih sederhana dan masih terjaga ketradisionalannya dalam pemrosesan, pembuatan pola, penatahan dan sungging atau pewarnaan.


Sumber :
Dipetik daripada :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/artikel-wayang-kulit-indonesia/
Penulis   : NUGROHO TRI ATMOJO

ARTIKEL 7 : Seni Batik Trusmi Dari Cirebon


 Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Di daerah Cirebon ada sebuah desa yang hingga saat ini telah menjadi sentra bisnis batik, nama desa tersebut adalah desa Trusmi Wetan dan Trusmi Kulon. Desa ini terletak sekitar 5 km dari pusat kota.
Adalah Ki Gede Trusmi salah seorang pengikut Sunan Gunung Jati yang mengajarkan seni batik di desa tersebut sambil meyebarkan agama Islam (1448-1568). Dengan kelihaian membatik yang diajarkan oleh Ki Gede Trusmi, ternyata banyak memberi berkah bagi para pengikutnya di kemudian hari. Hingga kini makam Ki Gede Trusmi di Desa Trusmi masih terawat baik. Bahkan setiap tahun selalu diadakan upacara “Ganti Welit” (atap rumput) dan “Ganti Sirap” setiap empat tahun sekali.
Batik Trusmi berhasil menjadi ikon batik dalam koleksi kain nasional. Ada dua corak dalam batik Trusmi, yakni keratonan dan pesisiran. Motif keratonan biasanya memakai ornamen yang diambil dari lingkungan keraton, seperti batu-batuan (wadas), kereta singa barong, naga seba, Taman Arum Sunyaragi, dan ayam alas. Untuk warna pada batik dengan motif keratonan lebih cenderung menggunakan warna-warna gelap, seperti coklat, hitam.
    Sedangkan untuk motif peisisiran gambar motifnya lebih bebas, melambangkan kehidupan masyarakat pesisir yang egaliter, seperti gambar aktivitas masyarakat di pedesaan atau gambar flora dan fauna yang memikat seperti dedaunan, pohon, dan binatang laut. Sedangkan untuk warna pada motif pesisiran lebih cenderung ke warna yang lebih terang seperti merah muda, biru laut, dan hijau pupus.
  Selain itu, salah satu ciri khas batik asal Cirebon yang tidak ditemui di tempat lain adalah motif “Mega Mendung”, yaitu motif berbentuk seperti awan bergumpal-gumpal yang biasanya membentuk bingkai pada gambar utama. Motif Mega Mendung adalah ciptaan Pangeran Cakrabuana (1452-1479), yang hingga kini masih kerap digunakan. Motif tersebut didapat dari pengaruh keraton-keraton di Cirebon. Karena pada awalnya, seni batik Cirebon hanya dikenal dalam kalangan keraton.
    Apabila dibanding dengan batik Yogyakarta, Solo atau Pekalongan, batik Trusmi mempunyai ciri yang berbeda dan khas. Pengaruh ini diakibatkan dengan letak geografi kota Cirebon yang berada di kawasan pantai. Perbedaan yang paling mencolok adalah dari segi warna dan motif. Secara umum, batik asal Cirebon muncul dengan warna-warna kain yang lebih cerah dan berani.

Sumber :
www.swaberita.com/.../uploads/2008/05/batik1.JPG
By Rubbi Widiantoro

ARTIKEL 6 : Pelukis Terkenal, Wang Peidong


  Pelukis Wang Peidong yang tinggal di kaunti Wuyang, provinsi Henan di kawasan tengah China terkenal kerana lukisan bunga dan burungnya yang cantik dalam lukisan tradisional China. Lukisannya kerap kali memperoleh anugerah di dalam dan luar negara, dan dimasukkan dalam banyak album lukisan. Pada tahun 2007, beliau dipilih sebagai salah seorang daripada 30 orang pelukis bunga dan burung yang paling berpotensi di China pada zaman moden. Beliau juga banyak terlibat dalam program pertukaran kebudayaan antara China dengan negara lain.


Lukisan beliau tentang bunga teratai yang bertajuk "Kekal Murni" meraih pujian pelukis dan penonton China dan Jepun dalam pameran anjuran bersama Akademi Seni Lukis Beijing dan Galeri Seni Lukis Selatan Jepun pada tahun 1982. Selepas itu, karya beliau tentang bunga dan burung kerap mendapat anugerah dalam negeri, dan dikumpulkan dalam "Karya Terkumpul tentang Bunga dan Burung pada Zaman Moden di China" dan "Kumpulan Lukisan China dalam 100 Tahun yang Lalu". Pada tahun 2007, beliau pula dipilih sebagai salah seorang daripada 30 orang pelukis bunga dan burung yang paling berpotensi di China.


Sumber :
malay.cri.cn/mmsource/images/2009/11/11/969ad...

Wednesday, November 3, 2010

ARTIKEL 5 : Apa Itu Seni Naivisme


Naivisme 
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Naivisme adalah aliran dalam seni yang mengedepankan karya-karya dari perupa yang melawan jalur pendidikan akademis. Cirinya bisa dilihat dari kurangnya elemen dan kualitas visual yang bisa ditemui di karya-karya perupa akademis.

Pengertian naivisme berlawanan dengan akademi seni rupa dan aturan-aturan baku dalam pendidikan kesenian. Hal ini biasanya banyak ditemui di dalam lukisan. Tetapi dalam penerapannya, tetap ada sekolah untuk naivisme setelah gaya ini bisa diterima.

Karakterisitik karya seni naif adalah kurangnya penerapan prinsip seni rupa di dalam pendidikan formal. Misalnya teknik drawing yang buruk dan konsep perspektif yang belum memadai malah memberikan kesegaran baru di dalam karya seni rupa. Penggunaan pola, warna-warna cerah dan tidak tercampur baik, dan simplisitas adalah ciri lain dari karya seni naif.

Primitivisme adalah salah satu bentuk lain dari seni yang diterapkan oleh perupa-perupa yang tidak melewati pendidikan seni formal. Selain itu dikenal pula folk art, walaupun tidak berhubungan dengan naivisme.

Sumber:  
Dipetik daripada: berusdankrayonkami
http://berusdankrayonkami.blogspot.com/2010/05/apa-itu-seni-naive.html
Ayien,Inaz,Dora

ARTIKEL 4 : Seni Dalam Pendidikan/SDP

   Seni Dalam Pendidikan ini dilaksanakan dalam bentuk teori dan amali. Tumpuan diberi kepada aktiviti yang mendorong murid-murid menggunakan imaginasi, ekspresi. Inkuiri dan kecerdasan pelbagai. Penekanan juga diberi kepada aspek penglibatan secara aktif dan menyeronokan serta pembelajaran dan pemindahan pembelajaran yang berkesan untuk meningkatkan perkembangan individu yang menyeluruh.

Sukatan Pelajaran Seni Dalam Pendidikan digubal untuk membolehkan peserta kursus

- Memperoleh pengalaman seni visual, muzik dan pergerakan serta
  menggunakannya sebagai asas perhubungan pengetahuan dalam proses
  pembelajaran;
- Mengaplikasikan konsep pembelajaran melalui seni dengan

  menghubungkaitkan pengalaman Seni Visual, Muzik dan Pergerakan;
- Membina kepekaan persepsi, apresiasi, kesedaran estetik, pemikiran kreatif

  dan imaginatif melalui pelbagai aktiviti yang menyeronokkan;
- Meneroka ketiga-tiga komponen iaitu Seni Visual, Muzik dan Pergerakan

  untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman
- Mengintegrasikan aktiviti Seni Visual, Muzik dan Pergerakan dengan mata
  pelajaran lain
- Membina dan mengamal nilai-nilai murni melalui pelbagai pengalaman Seni

  Visual, Muzik dan Pergerakan.

Konsep Dan Latar Belakang

Merangkumi 3 bidang iaitu Seni visual, Muzik dan Pergerakan dalam pembelajaran dan perkembangan kanak-kanak.

Kefahaman dalam ketiga –tiga bidang ini boleh dicapai melalui penerokaan, memperoleh pengalaman dan ekspresi.

Aktiviti-aktiviti seni dalam pendidikan ini kemudiannya diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain.

Setiap insan berhak menerima pendidikan dan pemahaman tentang seni tanpa mengira latar belakang, bakat atau kebolehan.

Integrasi Seni Visual, Muzik dan Pergerakan meningkatkan perkembangan insan dan minda secara holistik dan membantu meningkatkan kreativiti dan ekspresi kendiri seseorang.

Teori-teori dari ahli psikologi kognitif dan konstruktivisme telah membuktikan kanak-kanak tidak memperolehi pengetahuan secara pasif, tetapi mereka membina pengetahuan secara aktif.

Teori Kecerdasan Pelbagai oleh Howard Gardner telah menyokong seni diberi peranan yang lebih penting dalam kurikulum; ini kerana manusia memperolehi pengetahuan melalui kecerdasan yang pelbagai

Quadrant Concept(1993) oleh Hermann menyatakan bahawa seni membantu pemikiran rasional dan intuitif seseorang individu.

Kepentingan Seni Dalam Pendidikan
Aktiviti Seni Visual, Muzik dan Pergerakan mendorong kanak-kanak menggunakan imaginasi, ekspresi, inkuiri dan kecerdasan pelbagai.

Melalui aktiviti Seni Visual, Muzik dan Pergerakan, kanak-kanak dapat melibatkan diri dalam pembelajaran secara aktif dan menyeronokkan.

Integrasi ketiga-tiga bidang ini dengan mata pelajaran lain membantu dalam mengimbangkan perkembangan otak kiri dan otak kanan.


Faedah Seni Dalam Pendidikan
- Pengalaman optima melalui Seni membawa kepada keyakinan diri dan

  kemahiran belajar
- Memperkembangkan kemahiran meneroka, pengalaman dan ekspresi
- Menggalakkan pembelajaran seumur hidup secara menyeluruh
- Belajar cara belajar – aplikasi informasi secara berkesan
- Penghubungkaitan, gerak hati, celik akal dan kecerdasan “Lateral Leaps”

Seni Dalam Pendidikan dari Perspektif Teori Pembelajaran

- Teori Konstruktivisme
- Teori Kecerdasan pelbagai
- Teori Behaviorisme Sosial
- Teori Perkembangan
- Teori Otak Kiri Otak Kanan
- Teori Pemprosesan Maklumat

Sumber :
Dipetik daripada : Raising The Soft Volume
 http://raisingthesoftvolume.blogspot.com/2008/07/seni-dalam-  pendidikan- sdp.html

ARTIKEL 3 : Seni Dalam Pendidikan

KONSEP DAN LATAR BELAKANG
Seni Dalam Pendidikan merangkumi 3 bidang iaitu Seni visual, Muzik dan Pergerakan dalam pembelajaran dan perkembangan kanak-kanak. Kefahaman dalam ketiga tiga bidang ini boleh dicapai melalui penerokaan, memperoleh pengalaman dan ekspresi. Aktiviti-aktiviti seni dalam pendidikan ini kemudiannya diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain.
Setiap insan berhak menerima pendidikan dan pemahaman tentang seni tanpa mengira latar belakang, bakat atau kebolehan.

Integrasi Seni Visual, Muzik dan Pergerakan meningkatkan perkembangan insan dan minda secara holistik dan membantu meningkatkan kreativiti dan ekspresi kendiri seseorang.

Teori-teori dari ahli psikologi kognitif dan konstruktivisme telah membuktikan kanak-kanak tidak memperolehi pengetahuan secara pasif, tetapi mereka membina pengetahuan secara aktif.
Pengalaman optima melalui Seni membawa kepada keyakinan diri dan kemahiran belajar

Memperkembangkan kemahiran meneroka, pengalaman dan ekspresi

Menggalakkan pembelajaran seumur hidup secara menyeluruh

Belajar cara belajar aplikasi informasi secara berkesan

Penghubungkaitan, gerak hati, celik akal dan kecerdasan lateral Leaps
Contoh:

Beberapa contoh menunjukkan gabungan seni dalam mata pelajaran lain seperti sains dan bahasa inggeris.

Sumber :
Dipetik daripada: Art Empowering Us Sumber
pismppsviptawau.blogspot.com/2009/07/inila-ma...

TUGASAN INDIVIDU : Seni Dengan Pendidikan Dalam Proses Pembelajaran Dan Pengajaran

Mengikut Dr. Sharifah Norul Akmar Syed Zamri (2006), asas pendidikan di rujuk sebagai ‘3 R’ iaitu membaca, menulis dan mengira. Penggunaan huruf ‘R’ adalah satu kata yang sesuai digunakan dalam Bahasa Inggeris tetapi mungkin tidak dalam Bahasa Melayu. Namun begitu, sama ada kata-kata itu sesuai atau tidak, tujuannya tetap sama: seni perlu dijadikan ‘R’ keempat atau literasi asas selain membaca, menulis dan mengira. Ini kerana, Seni Dalam Pendidikan memainkan peranan yang penting dalam proses pembelajaran dan pengajaran.
Bagi menjadikan proses pengajaran dan pembelajaran lebih seronok dan difahami, guru boleh  menggunakan cara pengintegrasian Seni Dalam Pendidikan yang merangkumi bidang seni muzik, seni pergerakan dan seni visual dalam tajuk mata pelajaran yang diajar.
Sebagai contohnya dalam pengajaran mata pelajaran Bahasa Cina, guru boleh memilih untuk menggunakan cara pengintegrasian Seni Dalam Pendidikan dalam tajuk  yang dipilih iaitu ‘Keluarga’. Dalam tajuk ini, guru boleh  mengintegrasikan tajuk dengan Seni Visual dengan melakukan aktiviti melukis dan mewarna. Guru akan menunjukkan gambar ahli dalam keluarga  dan meminta murid-murid menyebut nama-nama ahli dalam keluarga yang ditunjukkan. Kemudian murid-murid diminta melukis gambar ahli  keluarga mereka  dengan menggunakan daya kreativiti mereka sendiri. Secara tidak langsung, integrasi dalam tajuk ini dapat meningkatkan lagi pemahaman dan pengekalan ingatan tajuk ini dalam minda pelajar dengan melukis gambar yang berkaitan.
Di samping itu, guru juga boleh mengintegrasikan tajuk ‘Keluarga’ dengan menyanyikan bersama-sama lagu yang berkaitan supaya murid-murid lebih mudah untuk mengingati isi tajuk yang ingin disampaikan. Guru boleh memilih untuk menyanyikan lagu ‘Sayangi Keluarga Kita’ beramai-ramai sambil membuat gaya pergerakan berdasarkan dengan lagu yang dipilih.
Aktiviti pergerakan yang dilakukan merupakan integrasi seni pergerakan dalam tajuk dan sekaligus memberi kecekapan psikomotor dalam  kalangan murid- murid. Kebosanan dapat dielakkan sebaliknya murid-murid berasa seronok untuk mengikuti pengajaran dan pembelajaran tajuk yang diajar. Kesemua bidang Seni Dalam Pendidikan iaitu seni visual, muzik dan pergerakan perlu diintegrasikan kerana ketiga-tiga subjek ini mempunyai motif dan tujuan yang sama. Pengintegrasian ini akan memperkukuhkan dan memantapkan lagi kefahaman pelajar tentang tajuk-tajuk yang diajar.
Pengajaran yang dilaksanakan dengan menggabungjalin pelbagai unsur seni dan berbeza dari kaedah pengajaran tradisional yang hanya menggunakan kapur dan papan tulis sebagai media dalam penyampaian maklumat dapat menjadikan murid berasa lebih seronok. Selain itu, murid akan berasa lebih selesa dan lebih mudah untuk memahami sesuatu tajuk yang diajar. Contohnya, kaedah belajar secara bermain dapat membina dan menjalinkan perhubungan sosial sesama murid. Di samping  itu, perhubungan sesama murid juga dapat bertambah mesra dan dapat bekerjasama melalui aktiviti-aktiviti permainan secara kumpulan. Ini turut membantu dalam penyemaian nilai-nilai murni di dalam diri dan meningkatkan motivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.
Secara semulajadi, kebanyakan aktiviti Seni Dalam Pendidikan tidak dapat mengelakkan murid-murid daripada terlibat dalam kegiatan yang berunsur kerjasama. Aktiviti berkelompok menuntut setiap individu bergerak dan berinteraksi secara bekerjasama untuk mencapai kejayaan bersama . Aksi-aksi yang terdapat dalam Seni Dalam Pendidikan merangkumi aktiviti seni visual, muzik dan pergerakan mempunyai titik tolak interaksi sosial yang terjalin melalui deria sentuh. Komunikasi deria sentuh ini mempunyai asas yang boleh menjalin perhubungan sesama manusia yang membawa kepada konsep perpaduan.
Apabila semua murid berpeluang menyertai aktiviti-aktiviti yang sesuai dengan minat dan kebolehan mereka, maka akan terbentuk satu situasi ideal yang dapat memenuhi kedua-dua matlamat sosial iaitu rasa ketermilikan dan keinginan diterima sebagai anggota kelompok. Murid-murid mahukan dirinya diterima sebagai anggota sebuah kelompok dan pada masa yang sama memerlukan kasih sayang. Dalam kegiatan Seni Dalam Pendidikan, keperluan untuk belaian sekurang-kurangnya dipenuhi melalui pujian dan galakan yang diberi sebaik sahaja mereka mempersembahkan aktiviti yang menarik. Perhubungan mesra antara murid dengan murid dapat mewujudkan suasana yang harmonis dan menyebabkan murid merasakan bahawa guru dan rakan-rakan prihatin terhadap dirinya dan menghargai bakat yang dimiliki.
Perasaan merupakan reaksi badan terhadap rangsangan yang diterima sama ada ia bersedia atau tidak. Di samping itu, perasaan juga mungkin dapat memberikan sumber manfaat dan kerugian kepada seseorang. Guru boleh mengagak perasaan sebenar murid melalui tingkah laku yang dipamerkan. Murid yang menyertai aktiviti-aktiviti seperti permainan boleh mewujudkan suasana keriangan, bebas daripada tekanan emosi dan membina kecekalan dalam menghadapi persaingan dan cabaran. Individu yang mempunyai keyakinan diri yang tinggi dapat melakukan aktiviti tanpa rasa segan atau bimbang mengenai pandangan orang lain terhadap dirinya. Oleh itu, setiap aktiviti yang dilakukan perlulah ada keyakinan supaya dapat menjamin keberkesanannya.
Konsep integrasi pada Seni Dalam Pendidikan ke arah pembangunan insan yang seimbang dan harmonis dari segi intelek, rohani, emosi dan jasmani. Konsep ini membawa maksud bahawa penguasaan ilmu pengetahuan, kemahiran, bahasa dan pemupukan nilai-nilai murni dilakukan secara bersepadu dan menyeluruh. Ini membolehkan pelajar memperolehi kemahiran, mengembangkan bakat, nilai, pengetahuan, sikap dan amalan yang dikehendaki. Ia juga memperlihatkan kepada pelajar gambaran keseluruhan serta hubungkait antara satu perkara dengan perkara yang lain membentuk satu kerangka ilmu.

BIBLIOGRAFI :
Modul HBEF 1403 : Seni Dalam Pendidikan, Universiti Terbuka Malaysia,
           Kuala Lumpur.
Yusup Hashim (1996), Media Pengajaran Untuk Pendidikan Dan Latihan, Penerbit
          Fajar Bakti, Selangor Darul Ehsan.
Raja Sabaruddin Abdullah dan Suliman Miskon (1988), Panduan Teknologi
         Pendidikan, Kuala Lumpur, Progressive Products Supply.
Jason Ohler (2000) “Art.becomes the 4th R” didapati pada 15 September 2010 dari
www.jasonohl er.com/fourth r
Kesan-Kesan Positif Semasa Mengikuti Mata Pelajaran Seni Dalam Pendidikan. Diperolehi pada 17 september  2010 dari
http://www.scribd.com/doc/21216934/Seni-Dalam-Pendidikan

Thursday, October 28, 2010

ARTIKEL 2 : APLIKASI SENI DALAM PENGAJARAN (ABM)

Seni merupakan salah satu dari pendidikan. Seni mengikut Kamus Pelajar Bahasa Malaysia bermaksud kecil sekali, halus, molek atau elok, kecekapan atau kepandaian membuat sesuatu yang indah. Mengikut Ensiklopedia Malaysian seni ialah sesuatu yang indah pada pandangan pancaindera manusia sama ada melalui penglihatan atau pendengaran. Mengikut Ibnu Khaldun seni itu adalah kebenaran, keindahan, dan kebaikan di mana di dalamnya terkandung ciri-ciri estetika dan logika. Seni dalam pendidikan menjurus kepada seni visual, seni muzik dan seni pergerakan.
Seni dalam pendidikan ini lebih menegaskan kepada aspek pemahaman, penghayatan dan kritikan. Proses ini menyentuh perasaan estetika dan daya kreativiti individu, persepsi, imaginasi dan konsepsi murid. Guru akan memberi murid untuk menjalankan aktiviti untuk meneroka, mengalami dan mengekspresi citarasa pancaindera mereka. Melalui cara ini, murid dapat mengamalkan pertimbangan seni visual, seni muzik dan seni pergerakan dalam meningkatkan lagi kepekaan, kreativiti, daya imaginasi untuk mencapai pembelajaran yang optimum, menyeluruh dan menyeronokkan.
Seni dalam pendidikan meletakkan Teori Kecerdasan Manusia (1983) oleh Howard Gardner sebagai asas pemupukan minda murid untuk mendacapai kecemerlangan. Teori ini jelas menyokong seni yang mengambil peranan penting dalam kurikulum yang ada dan oleh itu, guru perlu menggalakkan murid untuk mengenal dan menggunakan kelebihan yang ada pada diri mereka. Selain itu, guru juga perlu merancang aktiviti pembelajaran yang pelbagai dan bersepadu untuk memenuhi keperluan murid yang mempunyai gaya belajar yang berbeza, keinginan mencuba idea serta pendekatan dan teknik yang baru seiring dengan persekitaran yang memberikan inspirasi. Antara matlamat seni dalam pendidikan ialah untuk melahirkan individu yang berbudaya dengan mengamalkan pertimbangan kesenian, berjiwa kreatif, inovatif, inventif dan mempunyai jati diri yang tinggi. Penggabungan tiga jenis seni yang terdiri daripada seni visual, seni muzik dan seni pergerakan akan membantu pembentukan insan yang lebih cemerlang dan bersifat holistik.
Terdapat banyak kaedah pengajaran yang kreatif terutamanya dalam menggunakan alat bantu mengajar (ABM). Guru perlu menggunakan setiap kemudahan yang diberikan dengan kreatif. Diantara alat bantu mengajar yang terdapat di sekolah seperti papan putih, LCD, komputer, kertas majong, video projektor dan sebagainya. Kedudukan media pendidikan sebagai alat bantu mengajar ada dalam komponen metodologi, sebagai salah satu lingkungan pembelajaran yang diatur oleh guru. Setiap kompenan menpunyai fungsinya yang tersendiri. Guru perlu memahami dan menguasai penggunaan setiap alat bantu mengajar supaya guru dapat memanfaatkan kesemua alat atau bahan yang disediakan, dengan ini kualiti pengajaran dapat dipertingkatkan.
Di antara manfaat alat bentu mengajar iaitu melalui alat bantu mengajar, murid akan lebih berminat dan tertumpu kepada pembelajaran berbanding dengan hanya mendengar huraian dari guru (komunikasi verbal) yang cukup membosankan pelajar kerana ianya tidak menarik perhatian pelajar. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat difahami oleh murid dan murid akan menguasai tujuan pengajaran lebih baik. Selain itu, metode pengajaran akan lebih bervariasi. Murid juga banyak melakukan kegiatan belajar daripada hanya mendengar huraian daru guru malahan aktivitilain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Seterusnya pembelajaran akan lebih menarik perhatian murid sehingga dapat melahirkan motivasi dalam diri setiap murid. Kreativiti bukan sahaja tertumpu didalam bilik darjah, tetapi persekitaran diluar bilik darjah juga boleh dimanfaatkan oleh guru. Misalnya guru pendidikan seni yang ingin pelajarnya menghasilkan lukisan perlu memberi kebenaran kepada muridnya menikmati lukisan yang ingin dilakarkan disekitar kawasan sekolah.
Setiap guru tidak kira guru itu mengajar subjek apa sekalipun, perlulah menggunakan sepenuhnya alat bantu mengajar yang telah disediakan oleh sekolah. Bukan itu sahaja, tetapi guru haruslah kreatif dalam menggunakan kesemua alat-alat tersebut. Bukan sekadar bercakap dan menulis sahaja, kita perlulah tegas dalam melakukan sesuatu perkara. Sekiranya kita lihat, sesetengah guru mengambil remeh akan hal ini. Perkara ini tidak sepatutnya berlaku kerana sebelum mengajar guru telah dibekalkan dengan pelbagai ilmu, tetapi sikap guru yang tidak mengambil berat akan hal ini membawa kesan yang buruk kepada pengajaran mereka semasa di sekolah. Dalam hal ini guru amat berperanan penting untuk menjalankan aktiviti yang boleh meransang pelajar-pelajarnya semasa proses pengajaran dan pembelajaran berlaku. untuk menjadi seorang guru bukan sahaja mengajar malahan peranan guru juga sebagai pengurus bilik darjah untuk menjadikan bilik darjah yang ingin diajar berada dalam keadaan selesa, bersedia dan ceria.
Alat bantu mengajar sebenarnya banyak membantu guru menjadikan proses pengajaran dan pembelajaran. Selain itu ianya juga boleh mengaplikasikan pelbagai cara pengajaran agar lebih kreatif dan berseni. Oleh itu, sedar atau tidak setiap yang berlaku sebenarnya ada seninya termasuklah cara pengurusan dalam sesuatu urusan. Pengurusan yang tersusun itulah seni. Begitu juga didalam pendidikan, kita perlu sedar dengan adanya cirri-ciri kesenian yang diterapkan, apa yang diajar akan lebih berkesan diminda pelajar.

Sumber:
Dipetik daripada: Blog Limau Purut Limau Kasturi 
Rujukan: Drs. Harjanto. (2005). Perencanaan Pengajaran. Pt Rineka Cipta. Jakarta. Cet4
Penulis : Cheq Naa

ARTIKEL 1 : Aplikasi seni dalam pengajaran.

Seni merupakan sesuatu yang subjektif untuk digambarkan. Seni itu indah dan halus. Seni bukan sahaja diaplikasikan dalam satu bidang tetapi dalam beberapa bidang seperti seni suara, seni tari dan seni lakon. Kesemua seni yang dinyatakan tadi merupakan seni yang memerlukan pergerakan, suara, dan ekspresi dalam melahirkan sesuatu yang indah dari dalam diri kita. Seni juga diaplikasikan dalam pengajaran. Pengajaran memerlukan pemahaman dan pemahaman memerlukan tarikan yang menarik dan kreatif. Seni yang disematkan dalam setiap pengajaran haruslah memberi satu nilai dalam jangka masa yang panjang dan memberi impak yang positif untuk seseorang individu.

Seni adalah hasil daripada kreatif dan kritis dari pemikiran seseorang manusia yang diolah secara halus dan sederhana”. (Pahlawi Web Al. Mei 2007). Kenyataan tadi mendefinisikan seni sebagai satu pergerakan yang dinamik dan pemikiran logik manusia yang diwujudkan melalui ketekunan dan kehalusan budi yang ditentukan oleh ilmu, moral, dan ketakwaan manusia terhadap sang pencipta. Seni juga merupakan satu disiplin ilmu yang bersama-sama terbentuk dalam mencapai kedewasaan akhlak dan tabiat seseorang muslim seperti jujur, rajin , taqwa serta sabar. Apabila dasar pembelajaran seni ini diterapkan, pembelajaran menjadi lebih lengkap dari pelbagai aspek.

Seni dalam pendidikan merupakan sesuatu yang baru dan ianya menggabungkan tiga elemen penting. Elemen-elemen tersebut ialah seni visual, seni pergerakan dan juga seni muzik. Dalam seni visual ianya lebih melibatkan lukisan, manakala seni pergerakan melibatkan penggunaan ruang dalam sesuatu aktiviti dan seni muzik pula lebih kepada interpretasi seseorang terhadap muzik yang didengari.

Warna merupakan elemen yang penting dalam kehidupan. Tanpa warna kehidupan akan menjadi tidak bermakna. Semestinya, kehidupan akan menjadi bosan dan tidak menarik. Warna juga turut digunakan dalam seni dalam pendidikan iaitu dalam komponen Pendidikan Seni Visual. Warna memainkan peranan yang penting dalam menggambarkan sesebuah kebudayaan, emosi. dan maksud dalam karya seni visual.

Irama merupakan elemen yang terdapat dalam seni muzik. Irama dapat dinyatakan sebagai rentak yang berlaku secara berulang. Sesuatu irama itu boleh dinikmati sewaktu kita mendengar muzik. Irama yang menarik dalam sesuatu muzik akan mempengaruhi seseorang untuk mendengar muzik tersebut berulang kali. Dalam kehidupan kita seharian, kita semestinya akan menemui pelbagai irama. Sebagai contoh bunyi tapak kaki, bunyi degupan jantung, bunyi titisan air di sinki dan sebagainya. Semua ini merupakan irama yang wujud disekeliling kita tanpa kita sedari dan kebanyakan ianya berlaku setiap masa.. Dalam pendidikan seni, irama digambarkan sebagai sesuatu susunan corak yang berulang dan susunan sekata yang mewujudkan pergerakan. 

Sumber:
http://craziestcraftever.blogspot.com/2010/10/aplikasi-seni-dalam-pengajaran.html
Pengarang : Daniel putra